GALUH PANGAUBAN
Raja galuh pangauban yang bernama prabu haur kuning
yang mendirikan kerajaan di putrapinggan (kalipucang) punya anak 3 orang yaitu:
1. Maha Raja Upama
2. Maha Raja Cipta Sanghiang
3. Sareusepan Agung
Maha
raja upama menjadi raja menggantikan ayahnya diputrapinggan,saereusepan agung
jadi raja dicijulang dan maha raja cipta sanghiang menjadi raja digaluh salawe
didaerah cimaragas sekarang.
Maharaja
cipta sanghiang punya anak 3 orang yaitu:
1. Tanduran Ageung atau disebut Tanduran Gagang
2. Cipta Permana
3. Sanghiang permana
Sanghiang Permana
meneruskan pemerintahan ayahnya digaluh salawe (cimaragas) dengan gelar Prabu
Digaluh, Cipta Permana mendirikan kerajaan galuh kawasen di Banjarsari.
Tanduran Ageung kawin dengan Rangga Permana mendirikan kerajaan galuh kerta
bumi di muntur.
GALUH KERTABUMI
1. Pangeran
Rangga Permana /Prabu Dimuntur (1585-1602 M)
Kertabumi letaknya sebelah utara kota bojong dan sekarang
menjadi nama desa.
Kertabumi didirikan oleh
Pangeran Rangga Permana Putra Prabu Gesan Ulun dari sumedang dengan gelar Prabu
Dimuntur pada tahun 1585 M. Ini adalah hadiah pernikahan dengan Tanduran Ageung
Putri Maha Raja Cipta Sanghiang Raja Galuh Salawe,oleh mertuanya diberi daerah Muntur
yang selanjutnya diberi nama Kertabumi ini adalah suatu politik sumedang dan
Cirebon yang sudah masuk islam untuk mengembangkan agama islam didaerah galuh
maka dengan cara pernikahan yang nantinya juga diikuti oleh adiknya yang menjadi
bupati galuh gara tengah yaitu Prabu Digaluh atau disebut Cipta Permana masuk
islam dengan cara pernikahan dengan putra maharaja kawali dan mulai saat itu raja-raja
galuh masuk islam. Pangeran rangga permana memerintah tahun 1585 s/d 1602 M beliau
putra dari Pangeran Angkawijaya(Prabu Geusan Ulun) penguasa kerajaan Sumedanglarang.
Dalam politik pemerintahanya berorientasi ke sumedang karena ayahnya sendiri diangkat
bupati wedana atau semacam gubernur di priangan pada waktu itu, oleh sultan
agung. tugas Prabu Dimuntur yaitu harus mengembangkan islam di kertabumi
khusunya dan pada umumnya didaerah tatar galuh. Prabu Dimuntur wafat tahun 1602
dan dimakamkan di Cogreg Sukamulya desa Kertabumi.
2. Sang raja Cita
(1602-1608)
Sang maha raja cita/adipati
kertabumi I, putra Prabu Dimuntur.punya adik dua yaitu bernama Demang
Singadireja Dan Demang Singarate. Pada waktu itu sekitar tahun 1606 M pengaruh
mataram mulai masuk diwilayah galuh, malahan banyak penduduk wonosobo sengaja
dikirim ke galuh, oleh Mas Jolang. Putri sulungnya bernama Natabumi diperistri
oleh Dipati Panaekan dan putra kedua bernama Wiraperbangsa kelak menggantikan
kedudukanya sebagai bupati kertabumi berikutnya dengan gelar Rd.Adi Pati
Singaperbangsa I. Setelah wafat Raja Cita dimakamkan dibuner desa bojong
mengger.
3.
Dalem Wiraperbangsa Rd. Ad. Singaperbangsa I(1608-1618 m)
Adipati Kertabumi II atau disebut
Singaperbangsa I, menggantikan ayahnya memerintah pada tahun(1608-1618 m).
Karena pengaruh mataram ditatar galuh maka ia memindahkan pusat pemerintahan
dari Muntur kepataruman Banjar. Dalam perselisihan paham dengan kakak iparnya(Dipati
Panaekan) dalam menghadapi politik pengerangan ke batavia dimana pendirian
panekan sejalan dengan pendirian dipati ukur yaitu harus secepatnya meyerang ke
batavia dengan alasan kalau diperlambat kekuatan belanda makin besar sedangkan
Singa Perbangsa I condong ke rangga gempol penguasa sumedang yaitu sebelum
penyerangan bupati dipriangan bersatu dulu supaya lebih kuat, jangan sampai
gagal karena kekuatan tidak seimbang dan akhirnya perselisihan itu terbunuhlah
Dipati Panaekan. Setelah wafat Rd. Adipati Singa Perbangsa I dimakamkan
dikedung Astana Cikadu Banjar.
4. Rd.Ad. Singaperbangsa II Dalem
Tambakbaya(1630-1641 m)
Mendapat gelar dalem Tambakbaya
karena berjasa dan membuat tambak sebagai pusat pertanian didaerah baru yaitu
liunggunung. Singaperbangsa II adalah putra Adipati Kertabumi II atau Rd. Ad.
Singaperbangsa I, menikah dengan Nyi Mas Raja, putri Dalem Wiramantri dari
Rajadesa, berputra empat orang yaitu Singa Perbangsa III, Ny. Ajeng
Kirtanaya,Singarate dan Singabaya. Setelah wafat dimakamkan di Kokoplak Banjar.
5.
Rd. Ad. Singaperbangsa III Dalem Pagergunung(1641-1654 m)
Dalem Pagergunung/Kenduruan
Singaperbangsa III, puta sulung Dalem Tambakbaya, menikah dengan Ny. Ajeng
Sukaresmi. Pada waktu ayahnya memerintah diliunggunung, beliau diangkat
umbul(wedana) ditanjungpura karawang. Ia memindahkan pusat pemerintahan dari
banjar ke bojonglopang.
6.
Rd. Ad. Singaperbangsa iv rd. Ad. Panatayuda i(1654-1656 m)
Dalem Wirasuta/Mas Galak/Kanduruan
Singperbangsa IV Dipati Panatayuda I(1654-1656 M), putra kedua Dalem Pagergunung
sebelumnya ia pernah pula menjadi umbul ditanjung pura karawang sewaktu ayahnya
memerintah dibojonglopang. Menikah dengan Ny.Rd. Ajeg Galuh puteri dari Rd. Adipati
Aria Panji Jaya Negara(Bupati Imbanegara ke I). Ia memindahkan pusat pemerintahan
dari bojonglopang ke Ciancang disebelah Barat Kertabumi.
0 komentar:
Posting Komentar