Rabu, 14 Mei 2014

Sejarah Prabu Dimuntur

GALUH PANGAUBAN

Raja galuh pangauban yang bernama prabu haur kuning yang mendirikan kerajaan di putrapinggan (kalipucang) punya anak 3 orang yaitu:
1.      Maha Raja Upama
2.      Maha Raja Cipta Sanghiang
3.      Sareusepan Agung
Maha raja upama menjadi raja menggantikan ayahnya diputrapinggan,saereusepan agung jadi raja dicijulang dan maha raja cipta sanghiang menjadi raja digaluh salawe didaerah cimaragas sekarang.
Maharaja cipta sanghiang punya anak 3 orang yaitu:
1.      Tanduran Ageung atau disebut Tanduran Gagang
2.      Cipta Permana
3.      Sanghiang permana
Sanghiang Permana meneruskan pemerintahan ayahnya digaluh salawe (cimaragas) dengan gelar Prabu Digaluh, Cipta Permana mendirikan kerajaan galuh kawasen di Banjarsari. Tanduran Ageung kawin dengan Rangga Permana mendirikan kerajaan galuh kerta bumi di muntur.

GALUH KERTABUMI

1. Pangeran Rangga Permana /Prabu Dimuntur (1585-1602 M)
            Kertabumi letaknya sebelah utara kota bojong dan sekarang menjadi nama desa.
Kertabumi didirikan oleh Pangeran Rangga Permana Putra Prabu Gesan Ulun dari sumedang dengan gelar Prabu Dimuntur pada tahun 1585 M. Ini adalah hadiah pernikahan dengan Tanduran Ageung Putri Maha Raja Cipta Sanghiang Raja Galuh Salawe,oleh mertuanya diberi daerah Muntur yang selanjutnya diberi nama Kertabumi ini adalah suatu politik sumedang dan Cirebon yang sudah masuk islam untuk mengembangkan agama islam didaerah galuh maka dengan cara pernikahan yang nantinya juga diikuti oleh adiknya yang menjadi bupati galuh gara tengah yaitu Prabu Digaluh atau disebut Cipta Permana masuk islam dengan cara pernikahan dengan putra maharaja kawali dan mulai saat itu raja-raja galuh masuk islam. Pangeran rangga permana memerintah tahun 1585 s/d 1602 M beliau putra dari Pangeran Angkawijaya(Prabu Geusan Ulun) penguasa kerajaan Sumedanglarang. Dalam politik pemerintahanya berorientasi ke sumedang karena ayahnya sendiri diangkat bupati wedana atau semacam gubernur di priangan pada waktu itu, oleh sultan agung. tugas Prabu Dimuntur yaitu harus mengembangkan islam di kertabumi khusunya dan pada umumnya didaerah tatar galuh. Prabu Dimuntur wafat tahun 1602 dan dimakamkan di Cogreg Sukamulya desa Kertabumi.


2. Sang raja Cita (1602-1608)
            Sang maha raja cita/adipati kertabumi I, putra Prabu Dimuntur.punya adik dua yaitu bernama Demang Singadireja Dan Demang Singarate. Pada waktu itu sekitar tahun 1606 M pengaruh mataram mulai masuk diwilayah galuh, malahan banyak penduduk wonosobo sengaja dikirim ke galuh, oleh Mas Jolang. Putri sulungnya bernama Natabumi diperistri oleh Dipati Panaekan dan putra kedua bernama Wiraperbangsa kelak menggantikan kedudukanya sebagai bupati kertabumi berikutnya dengan gelar Rd.Adi Pati Singaperbangsa I. Setelah wafat Raja Cita dimakamkan dibuner desa bojong mengger.
3. Dalem Wiraperbangsa Rd. Ad. Singaperbangsa I(1608-1618 m)
            Adipati Kertabumi II atau disebut Singaperbangsa I, menggantikan ayahnya memerintah pada tahun(1608-1618 m). Karena pengaruh mataram ditatar galuh maka ia memindahkan pusat pemerintahan dari Muntur kepataruman Banjar. Dalam perselisihan paham dengan kakak iparnya(Dipati Panaekan) dalam menghadapi politik pengerangan ke batavia dimana pendirian panekan sejalan dengan pendirian dipati ukur yaitu harus secepatnya meyerang ke batavia dengan alasan kalau diperlambat kekuatan belanda makin besar sedangkan Singa Perbangsa I condong ke rangga gempol penguasa sumedang yaitu sebelum penyerangan bupati dipriangan bersatu dulu supaya lebih kuat, jangan sampai gagal karena kekuatan tidak seimbang dan akhirnya perselisihan itu terbunuhlah Dipati Panaekan. Setelah wafat Rd. Adipati Singa Perbangsa I dimakamkan dikedung Astana Cikadu Banjar.
4.  Rd.Ad. Singaperbangsa II Dalem Tambakbaya(1630-1641 m)
            Mendapat gelar dalem Tambakbaya karena berjasa dan membuat tambak sebagai pusat pertanian didaerah baru yaitu liunggunung. Singaperbangsa II adalah putra Adipati Kertabumi II atau Rd. Ad. Singaperbangsa I, menikah dengan Nyi Mas Raja, putri Dalem Wiramantri dari Rajadesa, berputra empat orang yaitu Singa Perbangsa III, Ny. Ajeng Kirtanaya,Singarate dan Singabaya. Setelah wafat dimakamkan di Kokoplak Banjar.
5. Rd. Ad. Singaperbangsa III Dalem Pagergunung(1641-1654 m)
            Dalem Pagergunung/Kenduruan Singaperbangsa III, puta sulung Dalem Tambakbaya, menikah dengan Ny. Ajeng Sukaresmi. Pada waktu ayahnya memerintah diliunggunung, beliau diangkat umbul(wedana) ditanjungpura karawang. Ia memindahkan pusat pemerintahan dari banjar ke bojonglopang.
6. Rd. Ad. Singaperbangsa iv rd. Ad. Panatayuda i(1654-1656 m)
            Dalem Wirasuta/Mas Galak/Kanduruan Singperbangsa IV Dipati Panatayuda I(1654-1656 M), putra kedua Dalem Pagergunung sebelumnya ia pernah pula menjadi umbul ditanjung pura karawang sewaktu ayahnya memerintah dibojonglopang. Menikah dengan Ny.Rd. Ajeg Galuh puteri dari Rd. Adipati Aria Panji Jaya Negara(Bupati Imbanegara ke I). Ia memindahkan pusat pemerintahan dari bojonglopang ke Ciancang disebelah Barat Kertabumi.

0 komentar:

Posting Komentar